2.1 Pendahuluan
Rekayasa
Nilai (Value Engineering) adalah
salah satu teknik untukmengendalikan biaya yang memiliki potensi keberhasilan
cukup besar, dengan menggunakan pendekatan analisa nilai terhadap fungsinya.
Dilakukan dengan cara menekankan pengurangan biaya sejauh mungkin dengan tetap
mempertahankan tingkat kualitas dan ketahanan sesuai yang diharapkan (Soeharto,
1995).
Rekayasa
nilai secara umum adalah kegiatan yang
menyangkut usaha optimalisasi kualitas ataupun kuantitas penggunaan material
dalam kegiatan proyek konstruksi. Dengan kata lain, rekayasa nilai adalah suatu
usaha agar tujuan proyek konstruksi dapat diwujudkan dengan biaya yang paling
murah, metode pelaksanaan yang mudah, dan dalam waktu yang singkat. Kajian
rekayasa nilai dapat dilakukan oleh perencana bersama pelaksana pekerjaan untuk
meneliti peluang penghematan biaya tanpa mengurangi kinerja konstruksi keseluruhan,
yang tentunya akan menguntungkan semua pihak yang terlibat.
2.2 Value engineering ( rekayasa nilai )
2.2.1 Definisi Rekayasa Nilai
Rekayasa
nilai mempunyai beberapa definisi antara lain:
1.
Dari Society of
American Value Engineers, definisi rekayasa nilai adalah usaha yang
terorganisasi secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang telah
diakui, yaitu teknik mengidentifikasi fungsi produk atau jasa yang bertujuan
memenuhi fungsi yang diperlukan dengan harga yang terendah (paling ekonomis).
2.
Rekayasa Nilai
( Value Engineering ) adalah suatu teknik dalam merencanakan suatu produk
dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan biaya – biaya yang tidak
perlu tanpa mengorbankan kualitas produk. (Ali Basyah Siregar dkk, 1987).
2.2.2 Tujuan Rekayasa Nilai
Menurut soeharto 1995, Tujuan
rekayasa nilai adalah membedakan dan memisahkan antara yang diperlukan dan
tidak diperlukan dimana dapat dikembangkan alternatif yang memenuhi keperluan (
dan meninggalkan yang tidak perlu ) dengan biaya terendah tetapi kinerjanya
tetap sama atau bahkan lebih baik. Diharapkan dari penerapan teknik nilai
tersebut diperoleh penghematan diantaranya :
1. Penghematan biaya,
2. Penghematan waktu,
3. Penghematan bahan, Dengan
memperhatikan aspek kualitas dari produk jadi.
2.2.3 Pengertian Nilai (
Value )
Menurut Ali Basyah Siregar dkk,1987.
Pengertian nilai dapat dibedakan atas :
a.
Nilai bagi
pemakai produk ( konsumen ) dan
b.
Nilai bagi
pembuat produk ( produsen )
Nilai bagi konsumen merupakan ukuran
sampai sejauh mana pemakai bersedia mengorbankan sesuatu untuk memiliki suatu
produk. Sedangkan nilai bagi produsen menunjukkan pengorbanan produsen dalam
menawarkan suatu produk kepada konsumennya. Pengertian nilai masih dapat
dibedakan lagi menjadi :
a.
Nilai kegunaan
: menyatakan tingkat kegunaan dan pelayanan yang dapat diberikan oleh suatu
produk.
b.
Nilai prestise
: nilai yang mengaitkan suatu produk dengan image yang menyebabkan daya tarik
untuk memilikinya.
c.
Nilai tukar :
merupakan ukuran pengorbanan finansial yang diberikan konsumen untuk dapat
memiliki suatu produk.
d.
Nilai biaya :
merupakan hasil penjumlahan dari biaya – biaya seperti bahan, tenaga, biaya tak
langsung, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat produk tersebut.
2.2.4 Biaya
Menurut Ali Basyah Siregar dkk,1987
Biaya (cost) adalah jumlah semua usaha dan pengeluaran yang
dilakukandalam mengembangkan, memproduksi dan mengaplikasikan produk. Produsen
selalu memikirkan akibat dari adanya biaya terhadap kualitas, ketahanan, dan
pemeliharaan karena akan berpengaruh pada biaya bagi pemakai. Biaya adalah
sesuatu yang harus diberikan atau didahulukan (diberikan pada awal) untuk
mendapatkan barang dan atau jasa. Biaya adalah sesuatu yang harus dibayarkan
oleh pembeli dan biasanya berupa sejumlah uang Biaya terbesar (yang sering
mengandung biaya tak perlu) antara lain biaya :
a.
Material,
secara singkat adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli material seperti
berupa kayu, besi, baja, batu, pasir dan sebagainya, serta instrumen atau
bagian-bagian lain yang siap dipakai.
b.
Tenaga kerja,
adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Biaya tenaga kerja diperhitungkan terhadap waktu kerja.
c.
Overhead,
terdiri dari macam-macam elemen, seperti pembebanan bagi.operasi perusahaan
misalnya pemasaran, kompensasi pimpinan, sewa kantor, termasuk pajak, asuransi,
administrasi.
2.2.5
Fungsi
Menurut Crum (1971), Fungsi adalah apa saja yang dapat diberikan
atau dilakukan oleh suatu produk yang dapat digunakan untuk bekerja. Fungsi tak
perlu adalah apa saja yang diberikan dan tidak mempunyai nilai kegunaan, nilai
tambah, nilai tukar atau nilai estetika.
Hubungan antara nilai, biaya dan
fungsi dapat dijabarkan dengan rumus Berikut:
Bagi produsen:
NILAI = FUNGSI/BIAYA
Bagi konsumen:
NILAI = MANFAAT/BIAYA
1.
Meningkatkan
fungsi atau manfaat tanpa menambah biaya.
2.
Mengurangi
biaya dengan mempertahankan fungsi atau manfaat.
3.
Kombinasi dari
keduanya.
Hubungan antara nilai, kualitas dan
kehandalan. Pengurangan biaya asli tidak boleh mengakibatkan terjadinya
penurunan tingkat mutu dan kehandalan produk. Mutu dan kehandalan yang terlalu
tinggi di luar kebutuhan konsumen sama dengan pemborosan biaya produksi dan
penggunaan material yang berlebihan. Tetapi biaya terendah bukan berarti nilai
terbaik, karena pada suatu keadaan, biaya terendah akan menunjukkan nilai yang
terburuk.
2.3
Matrix Kelayakan
Suatu alternatif yang
memenuhi kriteria kelayakan dinilai sesuai dengan kriteria yang ada dan
dirangking. Alternatif yang mendapatkan penilaian terbesar dianalisa lebih
lanjut, sedangkan yang tidak memenuhi ditinggalkan.
Perhitungan matrix
kelayakan bertujuan untuk mrngetahui tingkat kelayakan dan menyeleksi alternatif-alternatif
yang telah dihasilkan pada tahap kreatif berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan. Penilaian dilakukan dengan
memberi skor (nilai) antara 1 sampai 10
dengan nilai 10 adalah untuk kondisi yang paling sesuai ddengan
keinginan dan kriteria perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Soeharto, I.
1995, Manajemen Proyek dari
Konseptual Sampai Operasional, Erlangga.
Crum,
L. W., DFC, CEng, FRAes, Value engineering: The Organised Search for Value, 1971.
Manajemen,
Ali Basyah Siregar dan Tma Ari Samadhi, 1987.
bandar sabung ayam
BalasHapus